Seorang pria berusia 33 tahun mengeluhkan sakit pada punggungnya bawahnya saat memindahkan baja berat. Ia pun mencari metode atau ‘obat’ untuk mengatasi rasa sakit yang tidak biasa itu.

Namun, pria yang tidak disebutkan namanya itu mengalami menghindari bantuan medis. Ia nekat menyuntikkan air maninya demi mengatasi keluhannya itu.

Dalam laporan yang dipublikasikan di Irish Medical Journal (IMJ) pada 2019, akhirnya pria itu pergi ke rumah sakit. Setelah memeriksanya, dokter melihat lengan pasien itu merah dan bengkak.

Dokter pun bertanya tentang penyebabnya. Pria 33 tahun itu mengaku telah menyuntikkan dirinya sendiri dengan air maninya selama 19 bulan terakhir.

Hal itu dilakukannya terus-menerus dan percaya kalau air maninya bisa menjadi ‘obat’ untuk rasa sakitnya. Ia menggunakan jarum suntik yang dibelinya sendiri secara daring untuk menyuntiknya.

Bahkan, sebelum pergi ke rumah sakit ia menyuntik sebanyak tiga ‘dosis’ air mani sekaligus.

Hasil Pemeriksaan Dokter

Pasien itu kemudian menjalani rontgen yang menemukan bahwa ia mengidap emfisema subkutan dan kumpulan air mani di ototnya. Akibatnya, pria itu membutuhkan perawatan antibakteri secepatnya.

Emfisema subkutan merupakan kondisi langka yang terjadi saat udara terperangkap di bawah kulit. Saat sakit punggung pria itu mereda, ia melanjutkan perjalannya keluar dari rumah sakit sebelum lengannya dikeringkan.

“Setelah diinterogasi lebih lanjut mengenai terapi alternatif ini, ia mengungkapkan telah menyuntikkan satu ‘dosis’ air mani setiap bulan selama 18 bulan berturut-turut menggunakan jarum suntik yang dibelinya secara daring,” tulis penulis utama laporan, Dr Lisa Dunne, dikutip dariĀ Unilad, Rabu (2/7/2025).

Insiden tersebut disimpulkan sebagai kasus pertama yang dilaporkan mengenai suntikan air mani pada manusia. Tetapi, sebelumnya metode ini telah digunakan pada beberapa hewan.

“Meskipun ada laporan mengenai efek penyuntikkan air mani secara subkutan pada tikus dan kelinci, tidak ada kasus penyuntikan air mani secara intravena pada manusia yang ditemukan dalam literatur,” demikian pernyataan laporan tersebut.

“Pencarian di situs internet dan forum yang lebih beragam tidak menemukan dokumentasi lain mengenai penyuntikan air mani untuk pengobatan sakit punggung atau penggunaan lainnya,” sambungnya.

Laporan dari IMJ itu pun mengeluarkan peringatan keras tentang upaya mencoba metode pengobatan tidak konvensional, seperti yang dilakukan pria dalam kasus ini di rumah.

“Bahaya tusuk vena saat dilakukan oleh orang awam yang tidak terlatih disorot serta bahaya pembuluh darah dan jaringan lunak yang terkait dengan upaya penyuntikan zat yang tidak dimaksudkan untuk penggunaan intravena,” tulis laporan tersebut.

“Kasus ini juga menunjukkan risiko yang terlibat dalam eksperimen medis sebelum penelitian klinis ekstensif dalam bentuk uji coba bertahap yang mencakup penilaian keamanan dan kemanjuran,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *